robot adalah perpanjangan tangan manusia yang dibuat untuk membantu meringankan tugas manusia dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam bidang industri. industri yang memanfaatkan teknologi dan analisis robot salah satunya adalah industri mobil. hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
- Peningkatan Produktivitas. Jam kerja pabrik bertambah, mudah melakukan pergantian alat, otomasi skala kecil dapat diwujudkan.
- Kestabilan dan Peningkatan Kualitas Produk. Variasi hasil produksi berkurang, jam kerja mendekati 24 jam sehari, dikurangi waktu pergantian pekerja.
- Peningkatan dalam Manajemen Produksi. Berkurangnya tenaga kerja mengurangi masalah personalia, mengatasi masalah kurangnya tenaga terampil.
- Lingkungan kerja yang manusiawi. Pekerja tidak usah bekerja didaerah yang berbahaya bagi mereka, tidak bekerja secara monoton.
- Penghematan sumber daya. Robot yang efektif akan membantu penghematan material dan suku cadang, tidak perlu pendingin atau pemanas ruangan dan mungkin tidak terlalu membutuhkan penerangan.
dengan diambil alihkan tugas manusia ke robot akan meningkatkan keselamatan dan memperingan tugas manusia dalam hal ini karyawan dapat lebih aman, serta ketelitian dan keefisienan serta keefektifannya meningkat dengan sendirinya.
Robot sendiri dapat menggangu keselamatan kerja, bila dipasang dengan perhitungan yang kurang matang. Keselamatan rekan sekerjanya (manusia) perlu untuk dipikirkan lebih matang. Robotic Industries Association (RIA) mengusulkan seperangkat bakuan industri yang baru, untuk melindungi manusia dari kemungkinan “gangguan” robot. Bakuan ini didasarkan pada pola pemikiran yang sederhana: jangan bekerja disekitar robot, ketika dia sedang beroperasi. Penting untuk diselidiki semacam sistem pengaman khusus yang memungkinkan dia berhenti bekerja bila terjadi hal-hal yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Sensor pada robot harus ditambahkan, untuk mencakup kemampuan ini.
Pengembangan teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam produktivitas. Menurut laporan dari Brookings Institute, faktor-faktor yang berpengaruh pada produktivitas adalah: teknologi 38,1%, modal 25,4%, kualitas karyawan 14,3%, skala ekonomi 12,7% dan pembagian sumber daya 9,5%.
Kompleks mobil Toyota di Toyota City,Jepang,mungkin merupakian pabrik mobil yang paling efisien di Dunia. Cara pendeketan Toyota, memiliki 3 tujuan utama: (a) inventaris, ditekan seminimum mungkin (b) memastikan bahwa setiap langkah produksi dilakukan dengan benar, walaupun memperlambat jalanya peoses perakitan dan (c) terus mengulangi jumlah pekerja yang menangani produksi. Butir terakhir ini berarti meningkatnya otomasi, tidak selalu dengan robot, walaupun robot merupakan pilihan yang paling utama.
Pekerja dan Teknologi
Di Jepang,terdapat tradisi yang kuat untuk bekerja sama, antara perusahaan, pekerja dan pemerintah. Bentuk kerja sama ini banyak dikritik di Amerika Serikat, sebagai praktek yang mengakibatkan persaingan yang tidak sehat. Di dalam setiap masalah, industri di Jepang memerlukan konsultasi dengan para pekerja, sewktu ingin menerapkan robot pada tempat kerja mereka. Perusahaan meyakinkan para pekerja, bahwa meledaknya teknologi rangkain terpadu, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dari pada jabatan pekerjaan yang diambil alih oleh robot.
Robot digunakan, pertama kali pada sebagian dari jalur produksi, terutama pada bagian-bagian yang ditangani oleh pekerja-pekerja wanita. Karena pekerja wanita di Jepang biasanya akan berhenti setelah dua atau tiga tahun bekerja, untuk menikah ; robot dapat memasuki tempat kerja dengan mulus, tanpa harus memecat atau memindahkan pekerja.
Randy Hale dari National Association of Managers, yang mewakili 13.500 manajer dari berbagai perusahaan, membuat sebuah pernyataa : “dalam jangka dekat, otomasi akan merugikan serikat buruh. Tapi dalam jangka panjang, hal itu akan menguntungkan karena otomasi akan meningkatkan produktivitas, yang menimbilkan kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja yang baru”. Dia berkilah bahwa pekerjaan yang ada sekarang akan ditingkatkan dan pekerja akan tetap diperlukan untuk jenis pekerjaan yang bermutu danmenarik. Banyak pimpinan serikat buruh yang tidak dapat diyakinkan. George Kohl, seorang peneliti masalah ekonomi dari Comunication Workers of Amerika, menyatakan sebagai berikut :
“Gagasan bahwa otomasi akan menciptakan lapangan kerja tingkat tinggi tidaklah benar. Studi dar Boston College pada para pekerja di industri diegantara, yang menerapkan peralatan baru untuk otomasi, menemukan fakta bahwa hanya satu dari setiap 5 pekerja, dilatih untuk menggunakan mesin teknolgi tinggi, sedangkan sisanya tetap bekerja ditingkat pekerjaan yang rendah, jenis pekerjaan yang bersifat pelayanan.”
Pengembangan teknologi di pabrik menjanjikan produk masa depan yang berharga rendah dan berkualitas tinggi. Manusia tidak perlu lagi untuk bekerja di lingkungan yang kurang menyenangkan, seperti lingkungan yang panas, kotor, bising dan membahayakan kesehatan.
OTOMASI INDUSTRI
Para industriawan terkemuka saat ini berlomba-lomba untuk memenfaatkan teknologi, mencari kemungkinan-kemungkinan baru untuk meningkatkan produktivitas industrinya. Mereka mulai mengembangkan jaringan elektronik, bahkan system kendalidengan computer pada unit produksi mereka, yang dapat menyederhanakan operasi mereka dari mulai ruang administrasi, jalur perakitan sampai kepada ruang pengiriman hasil produksi. Berikut ini dikemukakan beberapa istilah pokok, yang digunakan untuk membedakan daerah aplikai computer di industri.
Computer Aided Design 9cad0, berfungsi sebagai meja gambar elektronik untuk para perncang dan juru gambar. Aplikasinya terutama di industri penerbangan, mobil, rangkaian terpadu dan produk teknologi tinggi lainnya. Termasuk dalam kawasan iniistilah-istilah sejenis seperti Computer Aided Drafting dan Computer Aided Engineering (CAE). CAE lebih mengarah kepada perancangan dan analisis yang bersifat interaktif.
Computer Aided Manufacturing (CAM), termasuk pada jenis alat untuk otomasi manufaktur yang digunakan pada lantai produksi. Beberapa jenis diantaranya adalah ROBOT, Numerically Controlled (NC) machine dan apa yang disebut sebagai FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM (FMS). FMS adala suatu unit produksi yang mampuuntuk memproduksi berbagai jenis produk yang berbeda dengan campur tangan manusia yang minimal. Daerah lain yang termasuk dalam CAM adalah Automated Materials Handling (AMH) dan automated Storage and Retrival System (AS/RS).
Alat Bantu manajemen dan penyusunan strategi yang terpenting adalah Computer Integreted Manufacturing (CIM) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). CIM berfungsi dalam memedukan dan mengkordinasikan perancangan, manufactur dan manajemen berbasis computer. Daerah lain adalah Computer Aided Planning (CAP) dan Computer Aided Process Planning (CAPP), yang lebih berperan dalam mengatur aliran pekerjaan secara efisien; termasuk menghasilkan aliran produksi yang optimal.
CAD/CAM
Robot hanya merupakan bagian dari manufaktur. Pabrik masa depan diharapkan akan diorganisir dengan (a) computer dan system grafis yang canggih pada tingkat perancangan (CAD) dan (b) computer, mesin NC (NUMERICALLY CONTROLLED), system penyaluran dan robot pada tingkat manufactur ( CAM ).
CAD dan juga CAE, telah dibicarakan sejak beberapa tahun terakhir ini. Para akar industri melihat potensi dari CAD yang besar untuk mempercepat proses dalam industri. Akan tetapi pada kenyataannya CAD dan CAE bergerak sangat lambat dalam industri. cAD dan CAE bukan suatu keajaiban, tapi hanya seperangkat alat Bantu yang sangat berpotensi untuk mendorong lajunya proses dalam industri.
Walaupum CAD dan CAM telah dibayangi oleh penemuan teknologi baru lainnya, ia tetap merupakan produk teknologi yang penting bagi industri, karena kemampuannya untuk membentuk objek 3 dimens, mendorong otomasi pabrik, memadukan rancangan dan manufactur; dan memungkinkan penempatan stasiun kerja yang letaknya tersebar. Masuknya computer ke industri tidak selalu menjamin percepatan proses secara keseluruhan; meskipun demikian, beberapa bagian dari industri manufactur setuju, bahwa CAD sangat membantu mereka untuk mempersingkat waktu perancangan.
Penemuan-penemuan terakhir dalam kecerdasan buatan (AI), teknik pengolahan citra, grfika computer dan system mekanis dengan ketelitian tinggi akan semakin memantapkan kedudukan CAD dan CAM didalam industri.
CIM
Teknologi lain yang membayangi CAD/CAM adalah CIM (COMPUTER INTEGRATED MANUFACTURING). Banyak perusahaan yang mulai berkecimpung dalam bidang ini, antara lain IBM, GE dan beberapa perusahaan lainnya.
CIM masih sulit diperoleh. Banyak komentator yang menyatakan bahwa CIM lebih merupakan suatu cara pendekatan dari pada system manufactur yang mapan. Ia memilki beberapa sifat yang menonjol. CIM banyak diperbincangkan sehubungan dengan dua organisasi manufaktur yang terpadu secara vertkal, tata cara CIM yang banyak dikenal, menggunakan CAD untuk merancangproduk dan system CAM untuk membuat produk secara langsung berdasarkan instrusi CAD. Proses secara keseluruhan , termasuk kendali invertaris, strategi pengapalan, jadwal produksi dan prosedur-prosedur lainnya yang tergantung dari system SIM dan CAD.
Pendekatan lain dari CIM, dapat dilihat dari kacamata dengan 3 sudut pandang: pemakai, teknologi dan perusahaan. Pemakai memikirkan aspek usahanya, termasuk masalah-masalah keuangannya dan juga pemasarannya. Tehnik manajemenyang digunakan termasuk pengendalian kualitas secara keseluruhan (TQC: TOTAL QUALITY CONTROL), perencanaan kebutuhan material (MRP: Materials Requiremqnt Planning) dan tepat waktu (JIT:JUST IN TIME).
Sudut pandang kedua, teknologi ; menekankan peran pemasok pada system CIM : peralatan computer, perangkat lunak, system basis data dan system komunikasi.
Yang terakhir, adalah dari sudut pandang perusahaan. Pandangan perusahaan akan menelusuri beberapa aspek pokok CIM seperti perancangan dan manajemen proyek, system dan bakuan, anggaran, pengendalian unjuk kerja dan tanggung jawab organisasi. Bakuan merupakan masalah pokok dalam seluruh proses, suatu kebutuhan dasar yang menjamin pertumbuhan dan pemanfaatan yang maksimal dari teknolgi baru. Manajemen harus memikirkan berbagai aspek investasi dan dampak sampingannya, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produktivitas dari unit produksinya. CIM bukan merupakan teknologi yang siap pakai, tapi lebih berupa cara pendekatan untuk memanfaatkan kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam teknologi computer, robot, perangkat lunak, grafika dan system informasi.
APLIKASI NON INDUSTRI
Dalam jangka dekat, robot akan masih beroperasi di daerah industri, akan tetapi aplikasi di daerah lain mulai muncul di cakrawala.
Laporan dari JAPANESE INDUSTRIAL ROBOT ASSOCIATION, memperkirakan aplikasi non industri dari robot, seperti berikut ini :
- tenaga nuklir. Menagani bahan yang berbahaya pada reactor nuklir, pemeriksaan rutin dan mendadak pada reactor.
- bidang medis dan social. Perawat robot akan merawat para penderita cacat dan orang tua, membantu kegiatan bedah tertentu, memadamkan api dan membersihkan jalan.
- budidaya Kelautan. Bekerja pada kapal penangkapan ikan. Kapal selam robot yang dapat membantu peternakan ikan membangun bangunan bawah air, pertambangan bawah air, pencari objek atau benda di air yang dalam dan lain-lain.
- pertanian dan Kehutanan. Penyemprotan bahan anti hama , menebar benih dan pupuk, memeriksa telur dan membungkusnya, memerah susus, mengolah kayu, memanen buah dan mengumpulkan sisa produksi.
- konstruksi. Merakit baja struktur super, mengecat atau membersihkan gedung tinggi, menyelesaikan bagian dalam dan bagian luar dari bangunan pencakar langit.
Aplikasi yang diramalkan, adalah robot untuk perumahan (hone robot),berdiri sendiri mungkin dihubungkan dengan computer pribadi. Beberapa perusahaan menawarkan robot semacam ini, yang dikendalikan oleh mikro. Perusahaan tersebut antara lain adalah Zenith Radio Corporation’s Health Company dan Androbot. Kemampuan robot masih terbatas, tapi diharapkan dalam beberapa tahun mendatang kemampuan mereka akan sangat meningkat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk keamanan, perawatan dan pembersih rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar